
PEMBIASAAN VIRTUAL SALJU
Rasanya semua yang
bersekolah pasti pernah merasakan upacara pengibaran bendera merah putih rutin
setiap hari Senin, berbaris di lapangan untuk berdoa atau mendengarkan
pengarahan yang berisi informasi dari kepala sekolah maupun ibu/bapak guru pada
pagi hari sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Begitupun di SALJU,
kegiatan tersebut rutin dilaksanakan lima hari dalam satu minggu dengan
berbagai macam kegiatan setiap harinya. Kegiatan tersebut dikenal dengan
sebutan pembiasaan.
Pembiasaan dilaksanakan
dengan tujuan pembentukan karakter peserta didik. Membentuk karakter peserta
didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif tertentu dalam
kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku
melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara
bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Pengembangan karakter melalui pembiasaan
ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam maupun
di luar kelas.
Kegiatan pembiasaan di SALJU
seperti yang dikatakan di atas, dilaksanakan rutin lima hari dalam satu minggu.
Pertanyaannya, bagaimana semua kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan
kondisi pandemi seperti sekarang ini. Kegiatan belajar mengajar saja BDR
(Belajar dari Rumah), begitupun dengan kegiatan lainnya. Semua dilaksakan dari
jarak jauh, memanfaatkan media G-Meet atau Zoom.
Sebelum pandemi
kegiatan pembiasaan yang dilaksanakan yakni Senin upacara bendera, Selasa
senam, Rabu pramuka, Kamis literasi dan Jum’at pembiasaan keagamaan, bagi yang
muslim (pembacaan surah yasin, ceramah serta salat dhuha berjamaah), begitupun
dengan yang non muslim ada kegiatan keagamaan. Berbeda dengan pembiasaan di
tengah-tengah pandemi seperti sekarang ini, Senin upacara virtual, Selasa
pembiasaan virtual (menyanyikan Indonesia Raya, Mars 197, Yel-yel 197, Tepuk
PPK dan Doa Belajar) untuk kelas IX, Rabu pembiasaan virtual untuk kelas VIII
dan pramuka virtual untuk kelas VII, Kamis pembiasaan virtual untuk kelas VII
dan Jum’at Pembiasaan literasi virtual untuk kelas VII. Semuanya terbatas via
virtual, namun terbukti semangat serta kreatifitas warga SALJU tidak pernah
surut sekalipun terhantam badai pandemi sekalipun.
Namun, tidak pernah
henti warga SALJU berdoa agar pandemi lekas berlalu. Dengan demikian seluruh
warga SALJU khususnya peserta didik dapat kembali merasakan betapa
menyenangkannya pembiasaan yang dilaksanakan dengan mata telanjang membaur
bersama teman-teman, hanyut dalam euforia pembiasaan literasi serta tertunduk
melantunkan doa yang sama dalam satu waktu pada pembiasaan hari Jum’at.